Belajar Tidak Berhenti Di Sekedar Tahu

May 2, 2020

"Mas Ruby, saya uda dengerin podcast-nya, tapi bingung gimana praktekin di hidup saya."

Respon pertama ngebaca DM ini : "Is this for real? Perasaan isi podcastnya uda banyak banget hal praktis yang bisa dilakuin."

Respon kedua setelah mencerna lebih lanjut : "Paling enggak, pendengar ini sadar bahwa apa yang didengerin harus lanjut ke praktek. Karena belajar itu gak selesai di sekedar tau, belajar itu baru selesai kalau sudah dipraktekkan. Mungkin butuh diarahkan aja cara-nya gimana."

Ini yang mentrigger gua untuk ngajak teman-teman yang dengerin podacst Thirty Days of Lunch untuk belajar cara belajar. Yang paling simple adalah : ketika selesai dengerin podcast, coba tulis 3 hal yang bisa lo segera lakukan dalam keseharian lo. Kita sebut saja ... action plan.

Contoh nih.

Episode 1 dengan Alanda Kariza soal scholarship. Action plannya:

  • Riset scholarship apa saja yang available untuk jurusan yang gua inginkan
  • Mulai bangun hubungan baik dengan dosen / dekan / professor di kampus, supaya doi bisa ngasih recommendation letter yang positif
  • Cari email Alanda di Linked in. Ajak kenalan. Mulai nulis draft pertama cover letter untuk pengajuan scholarship & email ke Alanda, minta bantuan untuk review.

Episode 3 dengan Catwomanizer soal relationship. Action plannya:

  • Kata Andrea, instead of bikin list hal-hal yang lo mau dari pasangan, lo jg bisa bikin list "Dealbreaker", atau hal-hal yang uda pasti ga cocok sama lo. Tulis dan catet di notes iPhone biar gampang diinget.
  • Bikin list pertanyaan penting sebelum nikah yang perlu gua tanyakan ke pasangan. Tulis di iPhone, dan masukin kalender untuk cari waktu tanyain ke cowo gue.

Kebayang?

Gua masih bisa lanjut lagi dengan semua episode podcast Thirty Days of Lunch. Pasti ada hal-hal praktis yg bisa kita langsung coba, seandainya saja kita mau ambil waktu sebentar. Mikir. Berefleksi.  

Seringkali, kita emang senengnya ngumpulin informasi aja. Buat keren-kerenan. Buat pinter-pinteran. Tapi kita lupa, informasi baru ada gunanya, kalau dicari relevansinya dengan kehidupan kita, kalau kita praktekkin. Dengan cara itulah informasi, berubah menjadi ilmu, skill, yang bisa kita claim ke dalam CV kita.

Jadi, udah belajar apa aja dari podcast Thirty Days of Lunch?

Kalau lo praktekkin bener-bener dari Agustus 2018, sejak episode pertama, harusnya kisah nyata di bawah, enggak asing buat lo:

  1. Lo uda ngumpulin miles pake credit card. Ada pendengar kita Freddy yang uda jalan-jalan ke Aussie pake miles, business class PP.
  2. Lo uda mulai investasi di instrumen seperti saham, reksadana, obligasi. Kaya salah satu barista coffeeshop favorit gua yang sekarang uda koleksi beberapa saham & rutin invest di SBR / ORI.
  3. Lo uda ga kaget cara WFH yang baik & produktif, karena uda dengerin dari episode #4 di September 2018.
  4. Lo uda paham gimana bikin konten yang seru, impactful, menarik dari tips tips yang di share SobatHape, Gadgetin, Mba Najwa.
  5. Pacar lo uda sempet muji lo lebih gantengan dikit, karena mulai paham pentingnya self-grooming lewat tips yang di share Nick Barbership.
  6. Lo uda mulai berani ambil keputusan penting dalam hidup lo untuk diri lo sendiri. Seperti 5 orang yang reinvent karir mereka lewat scholarship dari Thirty Days of Lunch di Purwadhika.
  7. Lo mungkin uda mulai hidup lebih sehat. Lo mungkin uda mulai lebih banyak makan sayur. Seperti salah satu pendengar kita yang jadi vegan overnight, setelah denger episode #29 bareng Pupu Paula & Teddy Aang
  8. Lo jadi lebih kritis ngeliat permasalahan sosial di Indonesia. Lo jadi punya kacamata baru yang lebih objektif ketika menilai diri sendiri. Lo jadi ngulik data untuk menjawab pertanyaan, dibanding menjawab dari opini saja. Ini gua, setelah rekaman episode #1 season 2 bareng @afutami
  9. ..
  10. ..

The list goes on. Gua masih bisa nambahin lebih banyak lagi. Tapi, bosen kan dengerin gua ngoceh panjang-panjang. Lo uda paham lah maksud gua. Gua tunggu cerita-cerita lo semua yang uda praktekkin informasi di podcast menjadi ilmu & skill yang bermanfaat di hidup lo.

DM to me on Instagram @fellexandro or send us an email at story@thirtydaysoflunch.com

Salam #belajarberkaryaberbagi

Ruby